Beberapa mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNAIR kembali menorehkan prestasi di ajang Olimpiade bergengsi tingkat kota Surabaya. Sepekan yang lalu pada hari Minggu  tanggal 19 Februari  2017 pukul 13.00 wib,  babak final Olimpiade Koperasi yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya ini mempertemukan puluhan  perwakilan tim dari beberapa universitas ternama di  Surabaya, Fawaied Kiki Usman atau yang akrab dipanggil Kiki dan Adindha Nur Rizky atau yang akrab dipanggil  Dindha ini berhasil membuat Ekonomi Pembangunan UNAIR kembali bangga dengan pencapaianya di ajang  Olimpiade Koperasi yang bertemakan “Meningkatkan Pengetahuan Koperasi Melalui Pergerakan KOPMA se-Surabaya” tersebut. Ya, Fawaied dan Adindha berhasil meraih Juara II dalam ajang Olimpiade Koperasi yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam  rangka memperingati HUT Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Universitas Negeri  Surabaya yang ke-36 tahun.

Fawaied dan Adindha yang mewakili Koperasi Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (KOPMEP) ini berhasil melalui tiga tahap seleksi; tahap pertama yakni tes tulis yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 pukul 08.00 – 10.00 wib. Pada  tahap ini terdapat 25 tim dari beberapa universitas terbaik di Surabaya dan Universitas Airlangga menjadi  salah satunya. Selain dari UNAIR terdapat juga peserta dari Institut Teknologi  Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas  Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim (UPN). Pada tahap  ini peserta diberikan 80 soal yang terdiri dari 60 soal pilihan ganda  dan 20 soal essay, dengan waktu yang diberikan kurang lebih selama 120  menit. Soal  yang diujikan meliputi sejarah koperasi di dunia maupun di Indonesia, UU No. 25 Tahun 1992 terkait koperasi dan implementasinya, serta pengetahuan umum mengenai koperasi. Tahap kedua  yakni tahap semifinal, pada tahap ini hanya 4 peserta dengan skor tertinggi yang  dapat  maju ke tahap semifinal. Soal meliputi 2 macam yakni soal wajib dan soal study case. Dalam soal wajib masing-masing peserta dibacakan 5 pertanyaan dalam waktu 5 menit sedangkan pada soal study case masing-masing peserta  diberikan diberikan waktu  15 menit dalam menjawab pertanyaan study case. Tahap ketiga yakni tahap final, pada tahap ini hanya 2 peserta dengan skor terbaik yang dapat maju ke tahap final. Pada tahap final peserta diberikan peserta diberikan 10 pertanyaan dengan sistem lempar-gugur, artinya setelah master of question membacakan soal peserta yang paling cepat membunyikan bel adalah peserta yang diberikan kesempatan untuk menjawab.

Bagi Kiki dan Dindha, persiapan adalah segalanya. Sejak 1 bulan dari pelaksanaan olimpiade mereka membaca buku, mencari informasi, dan memperbanyak wawasan terkait koperasi secara up to date. Serta tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut mereka, koperasi merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi. mungkin konsep koperasi saat ini sudah usang dan tidak populer, namun jika kita banyak membaca dan mendapatkan informasi tentang koperasi siapa tahu kita dapat memberikan inovasi dalam pembaharuan konsep koperasi.

Kiki berharap agar sahabat Ekonomi Pembangunan UNAIR terus berjuang, berusaha, tak kenal lelah dalam menggali ilmu. Karena usaha dan disertai doa itu tidak akan menghianati hasil. Jika kita terus belajar, maka ilmu itu tidak akan sia-sia.

Hits 1998